Monday, November 14, 2005

samba remote backup server

setelah fileserver sudah selesai dibuat, trial pun sudah dilakukan dan alhamdulillah user OM dan Testing yang sudah mencoba merasa cukup puas dengan server yang baru ini. mereka tidak mengalami kendala apapun.

untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, diperlukan adanya backup file yang ada diserver, memang sich HDD server sudah di set RAID, tapi lebih baik lagi jika ada backup yang secara rutin dijalankan.

coba-coba cari di freshmeat.net, ada beberapa sich utility backup tapi dari sekian banyak ada satu utility sederhana yang kayaknya cukup dech buat backup fileserver, namanya smb_backup
cara kerjanya sederhana, mount folder-share yang mau di backup lalu copy & compress file ke folder tujuan. Setelah dipelajari ternyata utility ini gak mau unmount folder stlh selesai backup data, makanya kemudian aku bikinin script utk unmount folder setelah selesai backup.

nama utilitinya smb-backup, sesuai dengan yang namanya, fungsinya utk backup samba-folder.
sebelum digunakan utility ini perlu diconfig dulu shg bisa berfungsi dengan baik, yang perlu diubah adalah :
# smbmountpoint
# username
# password
# budir (backup-directory)
# bidest (backup destination)
# set-compression
# custom command

kalau sudah selesai, execute commandnya :

tclsh smb-backup.1.1.tcl

Creating tar-archive...
Archiving completed.

All done.

supaya bisa bekerja dengan otomatis, tinggal masukkan ke cron .
Mudah-mudahan kalau sudah dibuatkan servernya, utility ini bisa bekerja dengan baik dan memberikan manfaat.

samba configuration

sepertinya gak pada curiga kalo sekarang gwe dah pake linux, karena setiap kali temen-temen konek ke PC gwe lewat explorer maka langsung tampil login dialog seperti halnya waktu dulu masih pakai M$ windows.

Memang itu satu upaya agar linux bisa berhubungan dengan OS lain (M$ windows), caranya dengan mempergunakan samba. settingannya gak ribet kok, tinggal edit file /etc/samba/smb.conf dan tambah baris berikut ini :

[global]

## Browsing/Identification ###

# Change this to the workgroup/NT-domain name your Samba server will part of

workgroup = myworkgroup

# server string is the equivalent of the NT Description field
server string = %h (Bagong)
netbios name = Bagong

[tamu]
comment= Packages Folder
path = /home/tamu
browseable = yes
writable = no
create mask = 0700
directory mask = 0700
valid users = tamu
--------- done ------------

setelah selesai, buat user baru dengan nama tamu :

#adduser tamu
#passwd tamu
Enter new UNIX password: ****
Retype new UNIX password: ****

dan buat samba user
#smbpasswd -a tamu
New SMB password: ****
Retype new SMB password: ****
Added user tamu.

dan untuk mengaktifkan samba, execute command berikut :

# /etc/init.d/samba start

beres dech, samba sudah aktif dan sekarang sudah bisa sharing folder dengan user lain, untuk login pergunakan username = tamu, password=password.

Thursday, September 22, 2005

create qemu harddisk image

kemarin udah bisa test jalanin knoppix pakai QEMU, dan ternyata berhasil dengan baik. selanjutnya kok jadi penasaran mo coba install linux pake emulator ini, jadi bisa diambil snapshot nya untuk bikin manual guides Instalasi Linux.
setelah dicoba ternyata qemu butuh harddisk untuk target media instalasi, thus .. langsung kepikir utk bikin harddisk image, dan ternyata qemu bisa juga bikin harddisk image, commandnya :

# qemu-img create -f qcow myharddisk.image 4G

perintah diatas akan membuat harddisk image dengan nama myharddisk.image dengan format qcow sebesar 4 Gigabytes.
simple khan.. kalau mau tahu detilnya bisa dilihat di petunjuk berikut :


#qemu-img
qemu-img version 0.7.1, Copyright (c) 2004-2005 Fabrice Bellard
usage: qemu-img command [command options]
QEMU disk image utility

Command syntax:
create [-e] [-b base_image] [-f fmt] filename [size]
commit [-f fmt] filename
convert [-c] [-e] [-f fmt] filename [-O output_fmt] output_filename
info [-f fmt] filename

Command parameters:
'filename' is a disk image filename
'base_image' is the read-only disk image which is used as base for a copy on
write image; the copy on write image only stores the modified data
'fmt' is the disk image format. It is guessed automatically in most cases
'size' is the disk image size in kilobytes. Optional suffixes 'M' (megabyte)
and 'G' (gigabyte) are supported
'output_filename' is the destination disk image filename
'output_fmt' is the destination format
'-c' indicates that target image must be compressed (qcow format only)
'-e' indicates that the target image must be encrypted (qcow format only)

Supported format: vvfat vpc bochs dmg cloop vmdk qcow cow raw

QEMU .. great emulator

Sekarang ini gue lagi belajar remaster knoppix utk coba bikin linux yang lite dan bisa dipake utk diskless.
trus setelah utak-atik, try and error .. finally ISO hasil remaster jadi dibikin. abis itu bingung dech mo diapain lagi nich file ISO, kalo mo dibakar langsung ya sayang CD nya, iya kalo remasterannya berhasil nah kalo gak berhasil khan runyem .. :-(

dan seperti biasa, coba nanya ke Mas Google, dan dengan bijak dia ngasih tahu utk coba pake QEMU aja.
dan sambil penasaran aku coba download qemu, untungya pake debian, tinggal apt-get install qemu dah beres :)

abis di install, aku baca dulu manualnya dan setelah dirasa cukup maka aku putuskan untuk mencoba. setelah berkali-kali gagal karena salah ngasih parameter, finally dapet juga caranya :

# qemu -cdrom (ISO-FILE) -boot d

BANG .. !!!
langsung ada tampilan emulasi booting komputer, linux booting seperti layaknya jalan di PC biasa..
it works .. amazing

I wonder, how did they make this amazing tools, did they ever really slept ??

gila bener .., tapi ya itulah berkat para tukang ngoprex yang dengan senang hati kurang tidur dan langganan obat pusing, jadilah utility yang luar biasa begini, asli dak kebayang gimana bikinnya.
jadi keinget ama temen yang bilang, kalo aplikasi yang elo bikin gampang utk dipakai biasanya semakin sulit dech bikinnya.

well, qemu is a best free OS emulation I have ever try. You should try it some time.
but if you know something better than qemu .. Let me know ..

Thursday, August 25, 2005

Detect Video adapter di Debian

Debian, distro ini yang paling sering gwe utak-atik diwaktu belakangan ini. sebelumnya gwe masih coba redhat family. Gak tau kenapa kok gwe jadi penasaran gitu. Ya udah dech berhubung masih penasaran makanya gue sempetin utk selalu ngoprex dan dapetin update ilmu dari distro ini.

kali ini gwe mo nulis cara utk detect video adapter di debian, ternyata gak sulit kok, tinggal jalanin command dibawah ini sebagai root (su)

# dpkg-reconfigure xserver-xorg

ikutin petunjuk yang ada dilayar, restart linux atau jalanin startx dan beres dech.

Import Outlok Personal Folder (PST) to ximian evolution mail client

untuk rencana migrasi ke opensource akhir tahun nanti, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah email, sangat penting untuk dapat mengambil data email dari personal folder (PST) dari Personal Address Book (PAB).

setelah beberapa email client dicoba yaitu Kmail, Thunderbird dan evolution maka akhirnya pilihan jatuh kepada evolution. sebetulnya evolution dan thunderbird tidak begitu jauh berbeda dalam hal import pst dan pab file, tapi yang menjadi perbedaan adalah evolution sudah menjadi default sewaktu installation di ubuntu dan juga interfacenya yang mirip sekali dengan outlook sehingga user tidak begitu sulit lagi untuk mempergunakannya.

untuk mengimport Personal Folder dibutuhkan utility tambahan yaitu LIBPST , dengan utility ini file pst yang ada dapat di convert enjadi file mbox sehingga file itu kemudian bisa di import ke evolution folder.

Ada 2 langkah yang harus dilakukan Utk mengimport pst yaitu convert pst ke mbox dan import mbox ke evolution folder :

* Convert pst ke mbox
1. Download file libpst_0.3.4.tgz dari //Psn_server21/helpdesk/software/linux/import-email.
2. Kemudian jalankan perintah
# tar -xvzf libpst_0.3.4.tgz
# cd libpst_0.3.4
# make
3. setelah melakukan proses diatas maka akan muncul file readpst yang nantinya akan dipergunakan untuk convert file pst ke mbox.
4. copy-kan file pst yang akan di import ke dalam folder libpst_0.3.4 dan jalankan perintah

# readpst personal_folder_file.pst

akan muncul tampilan sebagai berikut :

Opening PST file and indexes...
About to start processing first record...
Processing items...
Processing Folder "Deleted Items"
Processing Folder "Inbox"
Processing Folder "Sent Items"
Processing Folder "Calendar"
Processing Folder "Contacts"
Processing Folder "Journal"
Processing Folder "Notes"
Processing Folder "Tasks"
Finished.

* importing mbox to evolution folder

Setelah step convert selesai maka di folder libpst_0.3.4 akan muncul beberapa file baru yaitu

Deleted Items
Inbox
Sent Items
Calendar
Contacs
Journal
Notes
Tasks

Selanjutnya aktifkan evolution, jalankan langkah berikut :
file --> import --> forward --> import a single file -->browse (choose inbox) -->destination folder (inbox)--> forward --> import

selesai dech, email lama di file pst sudah ada di evolution folder.

btw .. step diatas InsyaAllah akan dibuatkan panduan yang dilengkapi dengan gambar sehingga lebih mudah untuk dipahami.

Selamat Mencoba versi yang ini dulu dech .. :)

create debian Local (trivial) Repository

simple way to creating local repository,
1. Create directory /repository at your home directory and copy all packages you have in here.
2. Execute this command inside /repository:
# dpkg-scanpackages . /dev/null | gzip -9c > Packages.gz

3. Create directory /main/dists/warty/main/binary-i386 inside repository folder.
4. Then copy file Packages to this folder
# cp Packages.gz /main/dists/warty/main/binary-i386/Packages.gz

done ..
now edit the sources.list
# vi /etc/apt/sources.list

add this line
deb file:///home/simba/repository/main/ warty main

save it and execute this command to update:
# apt-get update

then, system will show you this ..
Ign file: warty Release.gpg
Ign file: warty Release
Ign file: warty/main Packages
Reading package lists... Done

its mean that your repository is install correctly and ready to use.

but if you want to make your repository accessible from another user, you must have web server (apache) installed, then copy repository folder to publish folder (like: /var/www/repository), then edit httpd.conf and add alias.

give it a try ..

.

Ryan